Halo, Sobat Ruang Study!
Pernah dengar nama MikroTik? Kalau kamu sering berkecimpung di dunia jaringan komputer, nama ini pasti sudah tidak asing lagi. MikroTik, dengan RouterOS-nya, adalah salah satu perangkat andalan para admin jaringan, baik untuk skala kecil seperti warung kopi hingga skala perusahaan. Kenapa?... Karena fiturnya lengkap, harganya terjangkau, dan konfigurasinya super fleksibel!
Nah, kali ini kita akan kupas tuntas dasar-dasar manajemen MikroTik RouterOS yang wajib banget kamu kuasai. Mulai dari instalasi pertama kali, upgrade sistem, soal lisensi, sampai cara menyelamatkan konfigurasi dengan backup.
Yuk, langsung saja kita mulai petualangannya!
1. Instalasi RouterOS dengan Netinstall
Anggap saja kamu punya sebuah PC atau RouterBOARD kosong yang mau diisi dengan "otak" RouterOS. Metode paling ampuh dan bersih untuk melakukan ini adalah menggunakan Netinstall.
Apa itu Netinstall?...
Netinstall adalah tool dari MikroTik untuk menginstal RouterOS melalui jaringan (kabel LAN). Ini sangat berguna untuk instalasi ulang, perbaikan, atau saat perangkat tidak bisa booting.
Langkah-langkah Instalasi:
Siapkan Amunisi:
Software Netinstall: Download dari website resmi MikroTik (
mikrotik.com/download
).File RouterOS (.npk): Download juga dari halaman yang sama. Pastikan versinya sesuai dengan arsitektur perangkatmu (misal: x86 untuk PC, atau ARM untuk jenis RouterBOARD tertentu).
Kabel LAN: Satu buah saja cukup.
PC/Laptop Windows: Untuk menjalankan Netinstall.
Setting IP Address di Komputer:
Hubungkan PC/Laptop ke perangkat MikroTik (port Ether1) menggunakan kabel LAN.
Atur IP Address statis di komputermu. Contohnya:
IP Address:
192.168.88.2
Subnet Mask:
255.255.255.0
Gateway: (Kosongkan saja)
Jalankan Netinstall:
Buka aplikasi Netinstall dengan Run as Administrator.
Klik tombol Net booting, centang
Boot Server enabled
, dan isikan IP Address yang tidak terpakai, misalnya192.168.88.3
.
Boot Perangkat MikroTik ke Mode Netinstall:
Untuk PC: Atur BIOS agar booting pertama kali melalui jaringan (PXE Boot).
Untuk RouterBOARD: Tahan tombol reset sambil menyalakan perangkat. Tahan terus sampai perangkat muncul di jendela Netinstall, lalu lepaskan.
Proses Instalasi:
Setelah perangkat terdeteksi di Netinstall, klik pada perangkat tersebut.
Arahkan ke folder tempat kamu menyimpan file RouterOS (.npk) tadi dengan tombol Browse.
Pilih paket-paket yang ingin diinstal (minimal
system
). Untuk pemula, pilih saja semua.Klik tombol Install.
Tunggu prosesnya sampai selesai dan perangkat akan restart otomatis. Selesai! RouterOS sudah terpasang.
2. Upgrade RouterOS: Jaga Perangkatmu Tetap Update!
Meng-upgrade RouterOS itu penting banget, Sobat. Tujuannya bukan cuma buat dapat fitur baru, tapi juga untuk menutup celah keamanan dan memperbaiki bug. Ada dua cara mudah untuk melakukannya.
Cara 1: Upgrade Otomatis (Paling Gampang)
Pastikan MikroTik terhubung ke internet.
Buka WinBox, lalu masuk ke menu
System
->Packages
.Klik tombol
Check For Updates
.WinBox akan menampilkan versi terbaru yang tersedia.
Pilih channel yang kamu inginkan (biasanya
stable
adalah pilihan terbaik).Klik
Download & Install
. Perangkat akan mengunduh file, lalu otomatis restart untuk menerapkan update.
Cara 2: Upgrade Manual (Untuk Kondisi Offline)
Download file "Main package" (.npk) dari website MikroTik sesuai tipe perangkatmu.
Buka WinBox, klik menu
Files
.Drag and drop file .npk yang sudah kamu download tadi ke dalam jendela
File List
.Tunggu sampai proses upload selesai.
Restart perangkatmu dengan masuk ke menu
System
->Reboot
.Setelah menyala kembali, RouterOS akan otomatis ter-upgrade.
Penting: Setelah upgrade OS, jangan lupa upgrade juga firmware-nya di menu System
-> RouterBOARD
-> klik Upgrade
.
3. Lisensi MikroTik: Apa Saja Levelnya?
Setiap RouterOS butuh lisensi untuk bisa digunakan secara penuh. Kalau kamu beli RouterBOARD, biasanya sudah ada lisensi bawaan (Level 4). Tapi kalau kamu instal di PC, kamu akan mendapatkan lisensi trial (Level 0) yang hanya berlaku 24 jam.
Tingkatan Lisensi Secara Singkat:
Level 0 (Trial): Gratis selama 24 jam. Semua fitur terbuka, tapi hanya sementara.
Level 1 (Free): Mode demo gratis dengan beberapa batasan.
Level 3 (CPE): Didesain untuk perangkat client (CPE), tidak bisa berfungsi sebagai Access Point.
Level 4 (WISP): Lisensi paling umum di RouterBOARD. Bisa untuk Access Point, Hotspot, dan kebutuhan standar lainnya. Batas pengguna aktif (seperti di Hotspot) sekitar 200.
Level 5 (WISP Large): Sama seperti Level 4 tapi dengan batas pengguna yang lebih tinggi (sekitar 500).
Level 6 (Controller): Lisensi tertinggi tanpa batasan apapun.
Untuk melihat lisensi di perangkatmu, cukup masuk ke menu System
-> License
.
4. Reset Konfigurasi: Kembali ke Awal
Ada kalanya kita perlu mengembalikan semua pengaturan ke kondisi awal pabrik. Entah karena salah konfigurasi, lupa password, atau memang mau mulai dari awal lagi.
Cara 1: Soft Reset (Melalui Sistem)
Ini cara paling mudah jika kamu masih bisa login ke Router.
Buka
New Terminal
di WinBox.Ketik perintah berikut dan tekan Enter:
system reset-configuration
Akan muncul konfirmasi, ketik
y
lalu Enter.Router akan restart dengan konfigurasi kosong (atau default pabrik, tergantung opsinya).
Opsi Tambahan:
no-defaults=yes
: Mereset tanpa konfigurasi default sama sekali (benar-benar kosong).skip-backup=yes
: Mereset tanpa membuat file backup otomatis sebelum reset.
Cara 2: Hard Reset (Tombol Reset Fisik)
Cara ini adalah dewa penyelamat saat kamu lupa password dan tidak bisa login.
Cabut kabel power dari perangkat MikroTik.
Gunakan benda kecil (seperti klip kertas) untuk menekan dan menahan tombol
RES
(biasanya ada di lubang kecil).Sambil terus menahan tombol, colokkan kembali kabel power.
Perhatikan lampu
USR
atauACT
. Terus tahan tombol reset sampai lampu tersebut mulai berkedip.Setelah lampu berkedip, segera lepaskan tombol.
Perangkat akan restart dan kembali ke pengaturan pabrik.
5. Backup & Export: Jaring Pengaman Konfigurasi
Konfigurasi jaringan yang sudah kamu buat berjam-jam itu sangat berharga. Jangan sampai hilang! MikroTik punya dua cara untuk mengamankannya.
1. Backup (.backup)
Fitur ini akan membuat satu file tunggal yang berisi seluruh konfigurasi perangkatmu.
Kelebihan: Cepat, mudah, dan mengamankan semua setting.
Kekurangan: File backup ini hanya bisa di-restore di perangkat dengan model dan versi RouterOS yang sama persis.
Cara Backup:
Buka WinBox, klik menu
Files
.Klik tombol
Backup
.Beri nama file dan (sangat disarankan) tambahkan password.
Klik
Backup
. File.backup
akan muncul di File List. Segera download dan simpan di komputermu.
Cara Restore:
Upload file
.backup
ke menuFiles
.Pilih file tersebut, lalu klik tombol
Restore
.Masukkan password jika ada, lalu konfirmasi. Router akan restart dengan konfigurasi dari file backup.
2. Export (.rsc)
Fitur ini akan mengubah konfigurasi menjadi serangkaian perintah teks dalam sebuah file.
Kelebihan: Sangat fleksibel. Bisa diedit, hanya sebagian isinya yang bisa dijalankan, dan bisa diadaptasi untuk perangkat MikroTik yang berbeda.
Kekurangan: Tidak semua konfigurasi bisa di-export (contoh: password user).
Cara Export:
Buka
New Terminal
.Ketik perintah:
export file=backup-konfigurasi-saya
Tekan Enter. Sebuah file bernama
backup-konfigurasi-saya.rsc
akan muncul di menuFiles
. Download dan simpan.
Cara Import/Restore:
Upload file
.rsc
ke menuFiles
.Buka
New Terminal
dan ketik perintah:import backup-konfigurasi-saya.rsc
Perintah-perintah di dalam file tersebut akan dijalankan satu per satu.
Itu dia sobat ruang study, enam pilar manajemen dasar MikroTik RouterOS yang wajib kamu ketahui. Dengan menguasai hal-hal di atas, kamu sudah punya fondasi yang kuat untuk bereksplorasi lebih jauh dengan perangkat canggih ini.
Jangan takut untuk mencoba dan "oprek". Semakin sering berlatih, kamu akan semakin mahir. Punya pertanyaan atau tips lain? Jangan ragu untuk tinggalkan jejak di kolom komentar ya!
Selamat belajar dan salam oprek!